GBP/USD mencoba menguji di atas level , diperdagangkan di zona merah jelang penjualan ritel Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal EUR/USD menghentikan kenaikan dua hari beruntun karena membaiknya dolar AS, turun tipis mendekati level , 1 hari, #Forex Teknikal Dinapoli Secret Of ForexSEO
iklan | iklan |
Dalam dunia trading, nama Dinapoli erat kaitannya dengan salah seorang trader tersohor bernama Joe DiNapoli. Ia merupakan salah satu trader sukses sekaligus pembicara yang aktif membimbing pengikut-pengikutnya dengan berbagai wejangan teknikal. Selain itu, Joe DiNapoli juga merintis beberapa indikator teknikal yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip pemahamannya dalam trading.
Dewasa ini, kesuksesan Joe DiNapoli menginspirasi para pembuat indikator trading untuk membuat alat bantu teknikal yang didasarkan pada strategi dan ajaran-ajaran sang tokoh. Salah satu yang menarik untuk dicoba adalah indikator Dinapoli Target, karena bisa memberikan petunjuk pemasangan setup trading dengan mudah. Bagaimana bisa?
Platform: MetaTrader 4
Pair trading: Bisa di semua pair
Waktu trading: Tidak terbatas, tapi direkomendasikan pada pasar yang tenang
Time frame: Bisa di time frame manapun
Pada dasarnya, Dinapoli Target merupakan alat bantu analisa teknikal berupa garis-garis Support Resistance. Yang membuat indikator ini isitimewa adalah munculnya beberapa garis pembatas dengan beragam warna dan fungsinya masing-masing.
Pada chart di atas, tampak bahwa indikator Dinapoli Target secara otomatis membaca pergerakan harga yang terjadi dan memunculkan batas-batas Support Resistance. Jika ditelaah lebih jauh, masing-masing garis mempunyai nama berbeda yang mendeskripsikan peranan mereka. Berikut adalah penjelasannya:
Sebagaimana petunjuk yang direkomendasikan oleh nama garis-garisnya, indikator Dinapoli Target tidak hanya dapat difungsikan sebagai Support Resistance biasa, yang umumnya bermanfaat menjadi alat bantu untuk trading dengan sinyal reversal dan breakout.
Jika Anda mengikuti petunjuk Dinapoli Target sesuai warna garisnya, maka Anda bisa memperoleh rekomendasi pemasangan Entry, Stop Loss, dan Take Profit yang ideal sesuai pembacaan indikator terhadap pergerakan harga. Pada chart EUR/USD ini misalnya, garis putih yang menunjukkan rekomendasi Entry terpasang di atas garis merah yang menandakan area Stop Loss, sehingga bisa disimpulkan bahwa posisi yang sebaiknya diambil dalam kondisi terkini adalah Buy.
Apabila Anda ketinggalan momen dan baru masuk pasar saat harga sudah naik menembus garis ungu (Target3), maka ada baiknya untuk menunggu sampai ada sinyal bullish pendukung lainnya sebelum mengambil posisi buy dan menggunakan garis hijau muda (Fantasy line) sebagai acuan target. Hal itu karena harga sering kali berbalik arah sebelum bisa menjangkau Fantasy line.
Menariknya lagi, indikator Dinapoli Target sangat adaptif di semua time frame. Garis-garis sinyal yang ditampilkan bisa menyesuaikan pergerakan harga yang berbeda-beda di setiap time frame. Sebagai contoh, chart EUR/USD di atas berpatokan pada time frame H4 dan diindikasikan memuat sinyal buy. Akan tetapi, pola pergerakan yang berbeda sedang berlangsung di D1, dan hal ini bisa diikuti dengan mudah oleh garis-garis Dinapoli Target.
Terlihat bahwa apabila Anda trading dengan time frame D1, maka setup trading yang disarankan oleh Dinapoli Target akan berbeda dengan rekomendasi sebelumnya. Harga menunjukkan pergerakan konsolidasi yang cukup besar, sehingga sinyal Dinapoli Target hanya menyarankan setup Entry, Stop Loss, dan satu Take Profit; berbeda dari pergerakan trend di time frame H4 yang bisa memiliki beberapa level target sekaligus.
Kesimpulannya, indikator Dinapoli Target bisa menjadi referensi bagi Anda yang masih kesulitan menentukan letak Entry, Stop Loss, dan Take Profit ideal. Namun apabila Anda telah memiliki setup tersendiri yang disesuaikan dengan pengaturan manajemen risiko pribadi, maka sinyal-sinyal garis Dinapoli Target bisa dimanfaatkan sebagai Support Resistance biasa. Tak ketinggalan, ada baiknya untuk menggunakan indikator ini dengan metode analisa lain sebagai pelengkap. Entry trading yang dilandasi oleh dua atau tiga sinyal tentu akan lebih valid daripada strategi yang hanya mengandalkan satu indikator.
Tertarik untuk mencoba varian indikator Support Resistance yang lain? Anda bisa menggunakan indikator Supply And Demand yang dapat memancarkan zona Supply dan Demand sebagai batas-batas pembalikan ataupun penerusan harga.
M Singgih 5 Apr
@Farida Ayu:
Selamat malam, untuk penggunaan MACD dan MA secara bersama-sama dalam sebuah sistem tentu saja memungkinkan bu. Cara penggunaannya ibu juga sudah tidak salah. Hanya saja mungkin untuk sedikit mempercepat sinyal yang dihasilkan, untuk posisi Buy contohnya, ibu tidak perlu menunggu Histogram MACD untuk Cross level 0. Kalau menunggu hingga Cross level 0 memang akan sedikit terlambat Timing masuk marketnya. Ibu bisa coba salah satu pendekatan berikut:
1. Value Histogram MACD meningkat
Jadi daripada menunggu hingga histogram MACD Cross level 0, ibu bisa menggantinya dengan menunggu value dari histogram tersebut meningkat. Jika tertarik dengan metode ini ibu bisa baca lengkap pada buku Trading For Living karangan Dr. Alexander Elder. Beliau secara aktif menggunakan MA dan MACD sebagai filter dari trend dan kapan posisi harus dibuka. Secara visualnya adalah sebagai berikut:
Penjelasan: MACD pada dasarnya juga bisa digunakan untuk mengukur kekuatan trend. Oleh karena itu, jika terjadi penambahan atau pengurangan value, maka di sana sebenarnya terpampang kondisi kekuatan trend saat itu. Semisal value di bawah nilai 0 dan mengalami peningkatan, hal ini menandakan bahwa kekuatan pergerakan turun sedang berkurang saat ini. Contoh yang lain adalah value berada di atas nilai 0 dan mengalami peningkatan, hal ini menandakan bahwa kekuatan pergerakan naik sedang bertambah. Jadi ibu tidak perlu menunggu untuk value Cross level 0 terlebih dahulu untuk mengambil keputusan.
2. Mengamati Crossing Signal MACD
Cara lain yang bisa ibu gunakan adalah dengan mengamati Signal Line pada MACD. Mirip dengan histogram di atas, Crossing ini biasanya terjadi sebelum histogram MACD mampu Cross level 0. Sehingga posisi bisa dibuka dengan risiko yang lebih baik. Untuk lengkapnya ibu bisa mencoba membaca artikel kami tentang Scalping dengan MA dan MACD berikut. Meskipun pada artikel tersebut dibahas perihal Scalping, namun strategi tersebut bisa digunakan pada time frame berapapun dengan baik.
Semoga bisa sedikit mencerahkan, terima kasih atas pertanyaannya.
Nur Salim 27 Apr
mohon ijin minta petunjuk, apakah MA dan MACD bisa digunakan bersama-sama? Saat saya coba praktekkan untuk Buy saat harga di atas MA lalu MACD naik ke atas level 0, tapi harga terkadang sudah terlalu tinggi dan akhirnya koreksi. Apakah penggunaan tersebut sudah tepat? Jika tidak bagaimana ya cara yang betul dalam menggunakan kombinasi keduanya?
Farida Ayu 27 Apr
Bagaimana cara mudah membaca indikator MACD?
Andrean 4 Apr
master, ane mau tanyak nich..
cranya untuk memasukkan indikator menggabungkan indikator MA ke dalam Indikator MACD tu gimana ya master
terimakaish sebelum dan sesudanya,.. jawabannya saya tunggu
Aminur 5 Dec
Saya ingin tau lbh banyak soal MACD, jd mohon pencerahannya..
Kapan kita entry jika kita menggunakan indi MACD sbg indikator entry, apakah kita langsung entry jika garis MACD motong garis signal atau tunggu garis MACD memasuki area positif/negatif trlbh dahulu?
Contoh: apa kita lgsung BUY jika garis MACD cross up garis signal?? Atau kita tunggu MACD memasuki area positif (bernilai positif) sblm kita OP BUY??
Trims..
Putranto 5 Jan
@Putranto: Entry menggunakan MACD sebagai indikator entry bisa langsung masuk jika garis MACD memotong garis signal.
Namun, ada hal yang lebih penting daripada hanya mengandalkan persilangan garis MACD terhadap garis signal.
Apa itu?
1. Konteks (struktur harga)
2. Level penting
2 hal ini sangat mempengaruhi peluang berhasil dari strategi MACD yang akan Anda gunakan.
Sebagai contoh, struktur harga terbaik untuk menggunakan indikator MACD sebagai indikator entry adalah trending.
Oleh karena itu, Anda harus bisa memilih pair dengan teliti.
Kedua, trending saja tidak cukup. Anda harus masuk pada level yang penting agar peluang berhasil (winrate) lebih tinggin dan rasio risk/reward lebih bagus.
Dengan memiliki pair yang sedang trending dan entry posisi di level yang penting, hal ini akan meningkatkan peluang berhasil dari strategi ini.
Kiki R 10 Dec
Halo mau tanya, untuk day trading apakah bisa menggunakan gabungan indikator MACD dan MA, terus saat saya mencoba mempraktekkan bagaimana cara memasukkan kedua indikator ini ternyata disuruh isi angka. Nah, untuk settingan angka dari kedua inikator itu sebaiknya isi angka berapa ya?? Apakah bila ngisinya berbeda2 bisa juga menghasilkan grafik ato garis yang berbeda jga? Terima kasih
Heru 25 Mar
@ Heru:
- Halo mau tanya, untuk day trading apakah bisa menggunakan gabungan indikator MACD dan MA …
Bisa, bisa dengan Simple Moving Average (SMA) atau Exponential Moving Average (EMA).
- ….. Nah, untuk settingan angka dari kedua inikator itu sebaiknya isi angka berapa ya??
Untuk parameter indikator MACD, disarankan disetting default saja, yaitu Fast EMA Period = 12, Slow EMA Period = 26, dan Signal SMA Period = 9.
Untuk moving average (MA) tergantung dari time frame yag digunakan. Untuk time frame tinggi (4 jam / H4 dan daily) gunakan SMA dikombinasi dengan EMA dengan periode 50, 55, 89, atau Untuk time frame rendah (1 jam / H1 kebawah) gunakan EMA dengan periode 8, 21, 34, 50, atau
- …. Apakah bila ngisinya berbeda2 bisa juga menghasilkan grafik ato garis yang berbeda jga?
Ya, benar. Kami sarankan gunakan parameter seperti penjelasan kami di atas.
M Singgih 31 Mar
Arvindo:
Setahu dan sepemahaman saya hampir semua indikator bawaan yang berada di Metatrader bisa digabungkan satu sama lain pada satu Window. Jika ada yang tidak bisa besar kemungkinan bahwa indikator tersebut berjenis Custom dan bukan bawaan dari Metatrader sehingga terjadi konflik dari sisi pemrogramannya.
Nur Salim 31 Mar
Jawaban untuk Heru:
Ya, untuk day trading Anda bisa menggunakan kombinasi indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Moving Average (MA) untuk membantu analisis teknikal dan pengambilan keputusan trading.
Untuk pengaturan angka, ini tergantung pada preferensi dan strategi trading Anda. Anda bisa mencoba beberapa kombinasi angka untuk melihat hasil yang berbeda pada grafik atau garis yang dihasilkan oleh kedua indikator.
Namun, pastikan Anda tidak terlalu sering mengubah pengaturan indikator karena ini dapat menghasilkan sinyal palsu atau mengganggu keandalan analisis teknikal Anda.
Sebagai panduan umum, beberapa trader mengatur MACD dengan periode default 12, 26, dan 9, dan MA dengan periode 50 dan Namun, ini hanyalah panduan umum dan Anda harus mencari tahu pengaturan terbaik untuk gaya dan strategi trading Anda sendiri.
Perlu diingat bahwa indikator hanyalah alat bantu dan tidak selalu benar %. Oleh karena itu, selalu gunakan money management untuk meminimalkan risiko transaksi.
Kiki R 2 Apr
Eko S:
Seharusnya nggak ada masalah dalam menggabungkan stochastic dengan bollinger band ataupun indikator lain. Umpamanya platform trading yang dipakai ternyata nggak bisa, berarti kesalahan terletak pada platform trading itu.
Kalau sudah begitu, ini pilihan alternatifnya:
Aisha 3 Apr
Andrean:
Cara yang paling mudah menurut saya pribadi adalah dengan cara melihat Histogram dari MACD itu. Histogram MACD umumnya menggambarkan 2 hal, yaitu:
1. Trend saat ini. Jika Histogram berada di atas angka 0 maka trend sedang bullish, dan sebaliknya.
2. Kekuatan trend saat ini. Semakin tinggi atau rendah histogram dari MACD, maka semakin kuat pula kekuatan trend saat itu. Contohnya dalam trend naik, semakin tinggi nilai Histogram maka semakin kuat trend naik tersebut begitu pula sebaliknya.
Nur Salim 4 Apr
Farida Ayu:
Menambahkan sedikit ya.
Kombinasi MACD dan MA juga bisa dipakai buat validasi divergence MACD. Contohnya dalam gambar di bawah ini.
Terlihat ada divergence negatif, yaitu harga masih naik tapi MACD malah menurun (lihat garis kuning emas). Ini sinyal bearish. Tapi sinyal divergence MACD nggak selalu akurat. Oleh karena itu, pakai MA untuk validasi. Ketika harga jatuh ke bawah garis MA, entry sell.
Aisha 10 Apr
Bergabung Dalam Diskusi
Coba download MT4 eunic-brussels.eu, disana banyak indikator yang sudah digabung (oplosan), seperti yang anda harapkan.
Thanks.
Basir 5 Dec
@ aminur:
Caranya (pada platform Metatrader):
1. Tampilkan indikator MACD
2. Masuk ke: View - Navigator - Indicators - Trend - Moving Average
3. Drag & drop ‘Moving Average’ ke window indikator MACD
4. Setting indikator Moving Average tsb sesuai dengan keinginan, dan pilih Apply to : Previous Indicator’s Data
5. Klik ‘OK’
Berikut contoh tampilan simple moving average (sma) 55 pada indikator MACD:
Semoga bisa membantu.
M Singgih 5 Aug
Ada kemungkinan indikator yang anda gunakan berbeda dengan indikator yang dulu dipakai. Dan untuk sekarang platfom / mql berbeda, dulu mql4, sekarang Mql5.
Thanks
Basir 3 Jun
Tambahan,
Biasanya, Kalau mau gabungin beberapa indikator dalam satu windows, caranya pasang indikator pertama, kemudian buka jendela navigator. Lalu drag indikator yang ingin digabung ke jendela indikator yang pertama.
Indikator yang akan digabung harus dari jendela navigator, bukan dari menu indicators.
Thanks.
Basir 3 Jun
ada yang menyebutkan kalau nggak semua indikator bisa digabungkan dalam 1 window. kira2 indikator mana saja yg bisa & nggak bisa? dan kenapa bisa ada yg nggak bisa digabungkan?
tx
Arvindo 3 Jun
Untuk hal ini perlu dicoba satu persatu. menurut kami bisa digabungkan, jika tidak kemungkinan terjadi penumpukan.
Thanks
Basir 5 Jun
@ abraham:
Bisa Pak, ini contoh penggabungan MACD dengan MA (dalam hal ini simple moving average atau sma), masing-masing untuk MACD traditional (dalam bentuk kurva dan + OSMA) dan MACD dari MT4 (dalam bentuk histogram).
Caranya: pertama tampilkan indikator MACD, kemudian masuk ke View - Navigator - Indicators - Moving Average, kemudian drag ke window indikator MACD, dan pada kolom “Apply to” pilih yang “Privious Indicator’s Data”.
M Singgih 10 Jun
@ arvindo:
Setahu saya semua indikator yang ditampilkan di window dibawah chart harga misalnya ADX dan indikator oscillators (RSI, CCI, stochastics) bisa digabungkan dengan indikator yang biasanya ditampilkan di chart harga misalnya moving averages, Bollinger Bands, Standard Deviation dan Envelopes. Memang ada yang tidak bisa digabungkan misalnya indikator ichimoku, tetapi indikator yang simple dan umum digunakan rata-rata bisa digabung. Memang ada yang tidak bisa digabungkan dengan pertimbangan kegunaannya, misalnya apa gunanya mengukur titik-titik parabolic SAR dari indikator RSI?
M Singgih 10 Jun
Saya tadi juga mencoba menggabungkan indikator stochostic dgn bolinger band masih tetap gak bisa Ada cara lain gak pak
Eko S 31 Dec
Untuk Eko S,
Setau saya dulu memang bisa untuk menggabungkan beberapa indikator (misal Stochastic dengan Moving Average, RSI dengan P Sar, dll) didalam satu window. Namun kini setelah saya coba, hanya indikator tertentu saja yang dapat dikombinasikan ke dalam satu window. Apakah mungkin karena terdapat pembaruan dari sistem MQL atau bagaimana?Entahlah, saya tidak tau alasan pastinya kenapa kini tidak dapat menggabungkan beberapa indikator diluar chart window.
Indikator yang dapat digabungkan adalah indikator yang secara default memang diletakkan diluar chart window (window yang berisi grafik/candlestick harga). Indikator tersebut seperti ADX, AO, MaCD, OsMA, RSI, RVI, Stochastic, dll. Sehingga indikator tersebut dapat digabungkan dalam satu window. Misal, Stochastic dengan RSI. MaCD dengan RSI, ADX dengan MaCD, dll.
Sementara indikator yang secara default, penempatannya berada didalam chart window (seperti Bollinger Band, Fractals, Ichimoku, Moving Average, Parabolic Sar, dll) tidak dapat digabungkan dengan indikator manapun kecuali dengan sesamanya. Sehingga kini penggabungan indikator Stochastic atau RSI dengan Moving Average diluar chart window sudah tidak memungkinkan lagi.
Namun pada versi Meta Trader mobile (Android atau iOS), Anda masih dapat menggabungkan indikator apapun di dalam satu window (baik didalam atau diluar chart window).
Semoga bisa membantu.
Argo Gold Spotter 31 Dec
@Eko bisa mas, saya udah coba di laptop semua bisa digabungkan ikuti seperti contoh yg dilakukan Master @m singgih kayaknya master @m singgih tau segalanya tentang trading forex kayak lampu aladin, apapun pertanyaan pembaca pasti dijelaskan dengan detail, mantap Master, saya mewakili newbie-newbie mengucapkan Terima kasih banyak buat para master-master semuanya. Salam Profit.
Rendy Shahputra 8 Oct
terima kasih info untuk menggabungkan indikator
Aan 4 Mar
@ Putranto:
Bisa langsung entry ketika kurva MACD telah memotong kurva sinyal, tidak perlu menunggu kurva MACD bergerak diatas atau dibawah level , tetapi sebaiknya dikonfirmasikan dengan indikator lainnya (misal ADX untuk konfirmasi trend), dan price action-nya.
Sebagai contoh, pada chart EUR/USD dibawah ini kita bisa entry buy ketika kurva MACD telah memotong kurva sinyal dari bawah dan bergerak diatasnya, dan indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan dominan bullish. Selain itu, harga juga tidak menembus level support dan terbentuk bullish engulfing bar. (lihat area warna kuning):
Kalau Anda perhatikan, ketika kurva MACD telah memotong kurva sinyal dari bawah maka jarak antara ema 12 dan ema 26 yang meruppakan komponen utama MACD makin menyempit, dan histogram OSMA yang merupakan selisih antara MACD dan sinyal berada diatas level Hal ini menunjukkan bahwa sentimen bullish sedang dominan.
Ketika ema 12 dan ema 26 berpotongan, maka kurva MACD tepat berada pada level , dan ketika MACD bergerak diatas level berarti sentimen bullish semakin kuat, hal ini tampak dari garis histogram ADX yang berwarna hijau dan makin tinggi, tetapi untuk entry buy tidak harus menunggu kurva MACD berada diatas level
M Singgih 7 Jan
Terimakasih banyak untuk pertanyaan dan jawabanya pak
Newbie 5 Jun
Sudah dicoba di Laptop dan bisa, bagaiaman kalo di HP Android, ato Iphone?
Mary 30 Dec
Untuk Mary,
Penggabungan dua indikator juga bisa dilakukan pada platform mobile. Caranya pun juga hampir sama seperti yang ditunjukkan diatas. Hanya saja di platform mobile terbilang lebih mudah/simple, Anda hanya pelu tap tombol tambah indikator (f+) pada window indikator yang ingin Anda gabungkan.
Argo Gold Spotter 31 Dec
@ Andrean:
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan tiga perusahaan beraset skala besar di atas Rp3 triliun bakal melangsungkan initial public offering (IPO) di , 1 hari, #Saham Indonesia IDX 7,
Dinapoli Secret Of ForexSEO
Cara memahami degan simple dan sederhana dinapoli,
perhatikan jarak antara :
Membuka tabir rahasia indikator dinapoli dengan jawaban yang akurat dan
terperinci
28,
ForexSEO dalam membuka tabir rahasia indikator Dinapoli
secara terperinci akurat dan sederhana sebelum anda semakin
bingung dan semakin mumet nganti rakober katokan pahami
beberapa hal sebagai berikut :
Penting untuk di ingat
Kotak Merah = Indikator dinapoli yang menunjukan benang
atau sinyal, bahwa harga pada saat itu mulai tumbuh, mulai
meningkat, dan mulai kuat ( Trend ) yang terjadi pada trend
level 1.
Kotak Kuning = Indikator dinapoli yang menunjukan benang
atau sinyal, bahwa harga pada saat terjadi trend pada level 1
semangkin kuat semangkin meningkat dan stabil.
Kotak Hijau = Indikator dinapoli yang menunjukan benang
atau sinyal, bahwa kekuatan harga trend yang terjadi pada
level 1 mulai melemah atau mulai habis ( Sidway ) atau
koreksi ?
L1 = Level 1 Harga ( Level 1 konfirmasi trend level
selanjutnya (L2) )
L2 = Level 2 Harga ( Level 2 konfirmasi trend level
selanjutnya setelah level 1 (L1) )
Next Page Akan dibahas satu persatu, semoga anda
memahami dengan sangat baik step by step kali ini.
аналитика форекс gbp кaртa мирa форекс вспомогательные индикаторы форекс как платят налоги трейдеры валютного рынка форекс лучшие индикаторы для входа индикаторы измерения температуры щитовые дмитрий котенко форекс клипaрт для форекс имхо на форексе дц форекс брокер отзывы безрисковая комбинация форекс индикаторы рынка ферросплавов